PENCERAHAN TOGEL
Takdir vs Nasib Hoky atau hoki
adalah sebuah kata yang
mempunyai konotasi positif yakni:
keberuntungan. Siapa yang tidak
mau hoky dalam hidupnya? Tetapi
apakah benar bahwa hoky itu
hanyalah keberuntungan tanpa
adanya campur tangan manusia
yang bersifat logika dan naluri?
Mari kita telusuri lebih jauh. Ada
pepatah bilang begini, "Kita tidak
bisa mengubah takdir, namun kita
bisa merubah nasib." Apakah Anda
setuju? Kalau kita dilahirkan dari
ayah yang adalah seorang penjahat
besar, itulah takdir! Kalau ibu kita
seorang pelacur jalanan, itulah
takdir! Kalau kita terlahir dari
keluarga broken home, itulah
takdir! Kalau kita terlahir cacat
secara fisik, itulah takdir! Habis
siapakah yang bisa menentukan di
mana dia lahir, keluarga seperti apa
akan dipilih, apakah akan sempurna
cantik seperti Nadya Hutagalung
atau sekeren Ferry Salim?
Bukankah demikian? Kalau semua
orang bisa memilih, tentu akan
dipilih lahir sekeren Brad Pitt,
secantik dan seseksi Angelina Jolie,
dsb. Jadi itulah takdir. Kelahiran
adalah penentuan Sang Khalik.
Takdir tidak bisa diubah sampai
kapan pun. Jangan coba
mengubahnya atau menolaknya
karena itu tidak logis. Kalau ibu
Anda adalah mantan pelacur,
terima saja. Jangan pernah malu!
Orang omongin Anda pun suatu
hari akan capek sendiri. Jadi kita
harus dengan lapang menerima
takdir yang kita dapatkan.
Janganlah operasi plastik
memancungkan hidung, membelah
dagu, memperbesar pantat,
membahenolkan payudara, dsb.
Semua orang sudah tahu mana
barang palsu, mana barang asli,
mana produk lokal mana
produkmade in china. Jadi
kesimpulannya, terimalah takdir
dengan lapang dada. Semakin kita
protes, semakin kita tenggelam
oleh arus yang diciptakan manusia
itu sendiri (baca: mode). Sebaliknya,
takdir tidak menentukan hidup
seseorang. Masih ada yang
namanya nasib. Nasib pasti bisa
diubah asal kita mau dan punya
tekad untuk mengubahnya. Lahir
cacat bukan skak mat Bro! Punya
keluarga miskin itu bukan gagal
total! Punya wajah jelek bukan
berarti tidak akan kaya raya! Lihat
saja banyak om-om jelek tetapi
isterinya itu bokkk... cakep dan
bahenol. Kok bisa? Ya jelas bisa!
Karena om itu jelek (maaf bagi
yang jelek) otomatis tidak punya
waktu ikut kompetisi memburu
cewek-cewek cantik semasa ABG
yang adalah cinta monyet.
Waktunya lebih banyak di rumah,
belajar, utak atik komputer,
melukis, memperbaiki elektronik
dan meneliti sesuatu. Lain dengan
rekan-rekannya yang ganteng yang
suka dugem, kebut- kebutan ke
sana kemari layaknya anak gank
motor dan berburu cewek-cewek
seksi. Nah, waktu untuk menyendiri
belajar, meneliti dan bekerja
otomatis membuat ilmunya
semakin banyak dan beragam
dibandingkan rekan-rekannya yang
ganteng. Dengan adanya ilmu yang
menumpuk tersebut, pada saat
bekerja jelas karir mereka menanjak
cepat dan ujung-ujungnya sukses
luar biasa. Dalam waktu singkat
bisa menduduki jabatan manajer
atau bahkan yang jadi presiden
komisaris. Otomatis uang datang
mengalir sendiri. Ujung-ujungnya
dengan uang yang menumpuk,
rumah yang megah, mobil yang
keren, pakaian yang bagus, parfum
mahal, cewek cantik mana di dunia
ini yang tidak terpikat? Ayolah
kawan! Bukan mata lebar-lebar dan
lihatlah kenyataan di sekitar kita.
Apa yang saya omongkan ini bukan
bullshit atau halusinasi! Emang
Anda pikir cewek sekarang tidak
pintar dan gesit? Sekarang mereka
menuntut kemapanan dan
kenyamanan yang bagi sebagian
cowok bokek dikategorikan
"matre". Padahal itu bukan matre
tetapi realita hidup. Emang sepiring
nasi bisa berdua atau makan nasi
sama garam sudah bahagia asal
kau disisiku? Itu hanya adalah
dalam lagu dangdut Bro. Terkecuali
kontol kita dilapisi emas, mungkin
dengan tampang keren tapi bokek
kita bisa mendapatkan cinderella.
Atau mungkin bisa menipu gadis-
gadis ABG yang sedang mencari jati
diri. Dengan cerita ilustrasi di atas,
saya hanya ingin Anda tahu bahwa
takdir bukan segala-galanya. Masih
ada yang namanya nasib. Nasib
tidak ditentukan oleh orang lain
tetapi lebih ditentukan oleh tangan
kita sendiri, otak kita sendiri, kerja
keras, semangat, pergaulan, dsb.
yang intinya ada pada diri kita
sendiri. Seseorang boleh bodoh
tetapi jika dia mau belajar, dia akan
pintar. Belajar bisa dari mana saja
termasuk dari pengalaman. Kata
pepatah, "Pengalaman adalan guru
paling hebat namun paling kejam di
dunia karena dia memberikan
ujiannya terlebih dulu baru
pelajarannya." Seperti gadis yang
ketika kehilangan keperawanan
baru menyadari bahwa dia
perawan. Namun sudah terlambat!
Kalau Anda percaya ramalan nasib,
suka membaca buku-buku primbon
(kuamia) takdir kadang disamakan
dengan nasib. Saya tidak setuju
sama sekali akan konsep berpikir
dan ajaran seperti ini. Bagi saya
takdir adalah takdir, nasib adalah
nasib. Takdir ada di awal, tetapi
nasib ada di akhir. Sebab kalau
semuanya adalah takdir, atau kita
ditakdirkan kaya raya, lalu kita
santai saja apakah ujung-ujungnya
akan kaya raya? Saya rasa tidak!
Kalau Anda tidak percaya, coba saja
diramal lalu ketika dikatakan bakal
kaya lalu Anda santai dan tidur
terus di rumah, bisa kaya rayakah?
Mustahil bukan? Atau kita diramal
dan dikatakan shio Babi lalu harus
cari pasangan hidup yang shio
Macan supaya tidak ciong
(tabrakan) karena Macan bisa
makan Babi. Jangan Babi ketemu
Babi atau Macan kawin dengan
Naga bisa runyam dan tidak
harmonis. Tetapi coba saja Anda
laki laki yang shio Macan lalu cari
isteri yang shio Babi dan begitu
kawin tiap malam keluar dugem,
mabuk-mabukan, tidak bekerja.
Apakah Babi bisa tahan sama
Macan? Saya jamin tetap sajaciong.
Yang ada Macan digebukin Babi
sampai masuk pos polisi. Jadi
semuanya itu omong kosong
manusia! Kata peramal: Kaya raya
tetapi mati muda, itulah takdir!
Bekerja mati- matian tetapi gagal,
itulah takdir! Cantik, seksi tetapi
mendapatkan suami miskin dan
kasar, itulah takdir! Kaya raya
tetapi sakit- sakitan, itulah takdir!
Dan masih banyak lagi lainnya yang
bagi saya adalah OMONG KOSONG!
Kaya raya tetapi mati muda
mungkin karena bodoh! Mentang-
mentang kaya lalu makan
seenaknya tanpa menjaga diri.
Padahal sekarang dunia kedokteran
sudah begitu maju dan banyak
informasi kesehatan di sampaikan
tiap hari lewat media koran,
internet, televisi, radio, bbm, sms,
dsb. Tetapi tidak dicerna dan
anggap angin lalu. Dibilang fast
food tidak bagus, tetapi ini tiap
hari makanfast food. Ujung-ujung
kena serangan jantung lalu koit. Itu
bukan takdir tetapi kebodohan.
Cewek cantik dan seksi, sudah
dinasehati kakek nenek hati-hati
pilih pacar dan pintar-pintar
bergaul. Tetapi tidak mendengar.
Lama-lama akhirnya perawan
hilang, stres, menjajakan diri jadi
wanita PSK seperti di Emporium
atau Hotel Travel. Akhirnya kena
sipilis, atau AIDS lalu bilang takdir.
Itu bukan takdir tetapi kebodohan
dan merasa benar. Tidak
mendengarkan nasihat orang tua.
Masih banyak lagi kisah-kisah yang
ingin saya berikan yang terjadi di
depan mata saya. Itu bukan takdir
karena takdir hanya ada di awal
melainkan nasib. Begitu juga
dengan kemiskinan dan masalah
kesuksesan hidup. Kapan-kapan
akan saya bagikan kisah-kisah
menarik lainnya sekadar hiburan.
Lalu bagaimana dengan pemain
togel yang belum hoky ini?
(Postingan ini di Copy dari Blog
milik suhu Liong Apat)